Artikel

Kerja Sama Kantor Berita Indonesia dan Kementerian Luar Negeri RI

Kerja Sama Kantor Berita Indonesia dan Kementerian Luar Negeri RI

Bertempat di Bogor, Jawa Barat, Direktur Utama Kantor Berita Indonesia, Meidyatama Suryodiningrat dan Plt. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Niniek Kun Naryatie pagi ini (26/7) menandatangani Nota Kesepahaman Bersama tentang pemanfaatan layanan informasi publik ANTARA (i-Media).

Dalam kesempatan yang sama, Dirut ANTARA, Meidyatama juga menjadi narasumber dalam lokakarya terpadu pengelolaan media digital, dengan membahas tentang “Peningkatan Kapasitas Diplomat Dalam era Digital”.

Diplomasi digital bisa menjadi salah satu intrumen penting dalam politik luar negeri Indonesia. Karena itu perlu dilakukan pengelolaan media digital secara terpadu. Demikian dikatakan Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi.

Seiring dengan pentingnya diplomasi digital itu, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri menggelar lokakarya terpadu pengelolaan media digital, di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.

"Perkembangan pesat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah merubah cara masyarakat dalam memperoleh dan berbagi informasi. Menjawab tantangan tersebut, Kemenlu ingin mengambil peran dalam penyebaran informasi strategis di dalam maupun luar negeri," kata Kepala Sub Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kemenlu, Hartyo Harkomoyo.

Ia menjelaskan, lokakarya tersebut dirasa penting untuk menguatkan aparatur Kehumasan dan PPID Kemelu dalam mengelola informasi lebih baik dengan mengikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini. Merespon dengan cepat, tepat, dan kredibel serta sinkron antara tingkat pusat hingga ke lokal (daerah).

Lokakarya terpadu tersebut diikuti sekitar 100 peserta dari perwakilan RI di luar negeri, dan 20 orang dari satuan kerja Kemenlu RI. Para peserta adalah pejabat bidang penerangan yang ada di perwakilan Indonesia dari sejumlah negara. Lokakarya berlangsung selama empat hari 25-28 Juli 2017.

Selama lokakarya para peserta akan diberikan materi berkaitan dengan pengembangan kapasitasnya, mengubah pola berfikir dalam mengaplikasikan teknologi digital agar mampu bersikap cepat, tanggap, mampu berkoordinasi dengan baik dan mampu berkolaborasi serta berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan baik di dalam maupun di luar negeri.

Hartyo menambahkan, sasaran dari kegiatan ini di antaranya memberikan pelatihan 'platform' baru dalam portal situs Kemenlu yang terintegrasi dengan situs-situs Perwakilan RI, yaitu integrated blog. Meningkatkan kemampuan dalam pemanfaatan media sosial sebagai sarana diseminasi informasi dan kolaborasi antara pusat dengan perwakilan.

"Ada klinik pelatihan yang akan memberikan keterampilan para peserta dalam mengembangkan kemampuan menulis, penyusunan video blog, infografis dan fotografi. Kami melibatkan sejumlah media, di antaranya LKBN ANTARA," kata Hartyo.


 ===========================================================================================================

Berita lebih lengkap dapat dibaca di portal berita Kantor Berita Indonesia biro Penyangga Jakarta >> http://megapolitan.antaranews.com/berita/31071/diplomasi-digital-kemenlu-perkuat-politik-luar-negeri