Artikel

KEPALA BIRO ANTARA SULSELBAR ANGGOTA FORUM SILATURAHIM TJSLP MAKASSAR

KEPALA BIRO ANTARA SULSELBAR ANGGOTA FORUM SILATURAHIM TJSLP MAKASSAR

Pejabat Wali Kota Makassar M. Iqbal Samad Suhaeb (keempat kiri barisan kedua) berfoto bersama pimpinan BUMN Wilayah Kota Makassar, Kamis (1/8/) malam. (Foto Antara/HO/2019).

 

Kepala Biro Antara Sulawesi Selatan dan Sulawesi barat La Ode Masrafi ditetapkan menjadi anggota  Forum Silaturahim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) BUMN di Kota Makassar.

Surat Keputusan Wali Kota Makassar tentang Pembentukan Forum Silaturahim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP) BUMN di Kota Makassar itu diserahkan pada acara ramah tamah pimpinan BUMN Kamis (1/8) malam.

Adapun susunan lengkapnya adalah  Pembina adalah Wali Kota Makassar. Ketua DPRD Kota Makassar dan Ketua Dewan TSLP Kota Makassar, sedangkan Koordinator adalah Direktur SDM PT Pelindo IV, Sekretaris (Dirut PT KIMA) dan Bendahara (Pimpinan Wilayah BRI Makassar).

Selanjutnya para anggota, antara lain Kepala Divre VII PT Telkom Tbk, Kepala Regional X PT Pos Indonesia, Dirut PT Angkasa Pura I, Kepala Region IV PT Garuda Indonesia Airlines. Selain itu, Pimpinan Wilayah VI PT Pegadaian, Pimpinan BNI Kanwil Makassar dan Pimpinan PT. Pertamina MOR VII.

Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di wilayah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) itu untuk bersinergi dalam upaya mewujudkan program "Run Makassar (Makassar Berlari)", yakni mempercepat pergerakan pembangunan di daerah itu.

"Kami berharap kegiatan BUMN tidak jalan sendiri-sendiri dan tidak bekerja secara parsial, namun program perusahaan ini bisa teringerasi dan dapat disesuaikan dengan program utama Pemerintah Kota Makassar agar pembangunan bisa bergerak lebih cepat," kata Pejabat Wali Kota Makassar M Iqbal Samad Suhaeb pada acara ramah tamah dengan para pimpinan BUMN Wilayah Kota Makassar, Kamis (1/8) malam.

Menurut Iqbal, beberapa program BUMN di "Kota Daeng" itu selama ini belum banyak diketahui masyarakat, sehingga pihaknya ingin menggandeng perusahaan milik negara itu untuk saling membantu dengan menyinergikan program 'corporate social responsibility (CSR)' perusahaan dengan program utama Pemerintah Kota Makassar.

"Kami harap melalui program CSR BUMN bisa membantu Pemerintah Kota Makassar dan tentu pemerintah daerah ini juga akan membantu mempromosikan program BUMN, sehingga nantinya bisa memiliki nilai tambah perusahaan di mata masyarakat," ujar Iqbal yang mengenakan peci khas Makassar pada acara pertemuan itu.

(La Ode Masrafi/Iswahyuni/Sekretariat Perusahaan)