Kegiatan

ANTARA BIRO BALI AJARI "MENULIS ITU MUDAH" KEPADA 25 PESERTA SMN BHUN 2019

ANTARA BIRO BALI AJARI
Kepala Biro LKBN ANTARA Bali Edy M Ya'kub memberi pembekalan jurnalistik bertajuk "Menulis itu Mudah" pada 25 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) - BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) Tahun 2019 dalam koordinasi PGN-HIN-BP-Kimia Farma di Denpasar, Kamis (15/8/2019). Foto Antaranews Bali/IST/2019

LKBN ANTARA Biro Bali mengajari "Menulis itu Mudah" kepada 25 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) - BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) Tahun 2019 dalam  pembekalan jurnalistik pada acara yang kali ini dikoordinasikan oleh PGN-HIN-BP-Kimia Farma di Denpasar, Kamis.

Materi pembekalan jurnalistik tentang penulisan berita, artikel, dan media sosial yang disampaikan Kepala Biro LKBN ANTARA Bali Edy M Ya'kub itu sempat mengundang sejumlah peserta SMN-BHUN 2019 untuk aktif bertanya, terutama penulisan artikel.

"Menulis itu mudah, karena menulis itu bukan seperti mengarang yang tanpa bahan sama sekali, atau berdasarkan imajinasi dari hasil khayalan atau renungan. Menulis berita atau artikel itu ada bahannya, bisa dicari dengan wawancara, riset/pustaka, agenda/pertemuan, catatan harian/diary, catatan orang/seminar, running kejadian, tinggal diolah secara piramida terbalik," kata Edy.

Selain itu, Edy juga mengundang sejumlah peserta untuk bercerita dan menyampaikan pengalaman dalam bidang penulisan di hadapan 25 peserta yang merupakan hasil seleksi dari 45 pelajar dari SMA/SMK/SLB se-Bali, termasuk tiga peserta di antaranya dari penyandang disabilitas.

"Saya pernah menulis artikel, tapi ada komentar yang mengkritik dan ada yang merespons baik, bagaimana agar tulisan kita bisa dipahami dengan sama, seperti apa yang kita maksudkan," kata Wahyu Arinatha dari SMKN 4 Denpasar saat menceritakan pengalamannya.

Tidak hanya itu, Edy juga mengajak peserta untuk "membedah" agenda/rundown SMN-BHUN 2019 pada 15-26 Agustus yang diikuti 25 peserta SMN-BUHN 2019 asal Bali dan 23 peserta SMN-BHUN 2019 asal Kalbar, untuk dipilah menjadi materi penulisan yang tepat untuk berita atau artikel.

Agenda/rundown untuk menentukan mana berita dan mana artikel itu bisa dipilah dari serangkaian kegiatan SMN-BHUN 2019, yakni pembekalan, kunjungan ke BUMN/sekolah, upacara HUT Ke-74 RI, dan penyerahan bantuan sosial berupa Taman Bacaan SDN 14 Denpasar.

Selanjutnya, penyambutan kedatangan 23 siswa Kalbar di Bali, bedah buku, bela negara, konservasi penyu (wisata edukasi), menginap di rumah orangtua angkat, wisata ke Taman Nusa, Tirta Empul, Desa Adat Penglipuran, Pantai Pandawa, dan sebagainya.

"Tahap seleksi siswa untuk SMN-BHUN 2019 di sini juga menarik untuk ditulis sebagai berita, karena ada tahapan-tahapan untuk memilih 25 dari 45 calon peserta yang akan bertukar provinsi dari Bali ke Kalbar dan sebaliknya," kata Putu SR Indira W dari SMAN Bali Mandara.

Indira menyebut seleksi itu meliputi penyerahan sejumlah kartu dan persyaratan administratif, tes minat, dan wawancara. "Untuk judul, saya kira yang menarik untuk berita tahap seleksi adalah SMN-BHUN 2019 bisa menumbuhkan kebanggaan terhadap Indonesia," katanya.

Pandangan Indira itu sempat dikritisi teman peserta lainnya. Ada yang menilai judul yang menarik adalah "25 peserta lolos seleksi ikuti SMN-BHUN 2019", namun ada juga yang menilai judul yang menarik adalah "Inna Hotel & Resort (HIN) Denpasar jadi tuan rumah SMN-BUHN 2019".

"Semuanya menarik, tapi kalau Indira memilih judul SMN-BUHN bisa menumbuhkan kebanggaan terhadap Indonesia itu perlu diberi narasumber, misalnya 'PGN : SMN-BHUN tumbuhkan kebanggaan pada Indonesia', karena judul yang dipilih Indira itu merupakan pendapat atau opini. Yang penting adalah berani memulai, apakah mulai dengan diary, membuat plot atau kerangka, dengan riset, dan cara lainnya," katanya.

Terkait media sosial, Edy menyampaikan perlunya sikap kritis karena informasi di media sosial didominasi informasi tanpa narasumber dan tanpa verifikasi atau editing, sehingga rentan terhadap manipulasi dan bahkan bisa juga dimanfaatkan untuk kepentingan jahat yang mengatasnamakan tingkat kunjungan (viewer).

"Media massa itu mengajari kita untuk mengkritik, tapi media sosial itu mengajari kita untuk mengolok-olok. Kalau kritik itu menyoroti kebijakan atau keputusan, sedangkan olok-olok itu menyoroti personal, padahal kepentingan publik atau masyarakat itu terkait dengan kebijakan, bukan personal," kata Edy.

Selain pembekalan tentang jurnalistik, peserta juga mendapatkan pengenalan tentang BUMN. Peserta dari Kalbar juga melakukan kunjungan ke BUMN di Bali, SDN 14 Denpasar, Perpusda, SMAN 3 Denpasar, Unud, Kodam IX/Udayana, dan pengenalan tentang tradisi dan budaya, serta beberapa lokasi wisata di Pulau Dewata.

Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Adi Lazuardi

(Hendi/Iswahyuni/Sekretariat Perusahaan)