Prestasi
MANTAN WARTAWAN ANTARA DIKUKUHKAN SEBAGAI GURU BESAR MOESTOPO
- 20 Desember, 2019
- 834 Kali
- Download
Mantan wartawan Kantor Berita ANTARA Prof. Rajab Ritonga dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr.Moestopo (Beragama) di Jakarta, Selasa (10/12). ANTARA/Aubrey Fanani/pri.
Mantan wartawan Kantor Berita ANTARA Prof. Rajab
Ritonga dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Komunikasi pada
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr.Moestopo (Beragama) di Jakarta, Selasa
(10/12).
Pada Sidang Terbuka Dewan Guru Besar Universitas
Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Rajab menyampaikan pidato pengukuhan dengan
judul "Triple Helix Sumber Daya Wartawan Indonesia yang Terdidik dan
Kompeten".
Menurut risetnya, semua permasalahan wartawan
dapat diselesaikan dengan pendidikan model triple
helix.
"Saat ini belum ada standar pendidikan
calon wartawan yang rigid. Siapa pun
boleh menjadi wartawan tanpa melihat pendidikan S-1. Akibatnya wartawan Indonesia
menjadi minim pengetahuan bidang ilmu komunikasi, namun kaya dalam bidang ilmu
dasarnya," kata Rajab.
Di Indonesia, lanjutnya, pendidikan pembentukan
bagi calon wartawan lulusan S-1 berbagai bidang juga tidak berstruktur.
Perusahaan pers yang baik akan merekrut calon wartawannya dan memberi mereka
pelatihan sebelum ditugaskan sebagai wartawan.
Pendidikan itu bisa dilaksanakan sendiri,
ataupun melalui jasa pihak ketiga, namun tak banyak perusahaan media yang
melakukan hal tersebut. Banyak juga calon wartawan direkrut tanpa melalui
pelatihan, langsung meliput dan hanya belajar dari pengalaman wartawan senior.
Agar SDM di bidang jurnalistik mempunyai
kompetensi, Rajab berpendapat perlu ada mekanisme untuk mengatur pendidikan
profesi calon wartawan.
"Saya mengusulkan pendidikan profesi bidang
media dan jurnalisme sebagai pendidikan strata-2," kata dia.
Dia mengatakan berdasarkan hasil penelitian,
jika wartawan kompeten dalam menjalankan tugas jurnalistik maka terjadi
penurunan frekuensi pelanggaran yang dilakukannya. Wartawan tersebut juga akan
menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas.
Selain pendidikan, salah satu pembentuk kualitas
wartawan disebutnya adalah upah yang layak. Dia mengatakan sampai saat ini
masih banyak perusahaan yang membayar wartawan tidak sesuai standar UMR.
"Tingkat pendapatan yang rendah menyebabkan
terjadinya penyalahgunaan profesi kewartawanan, seperti praktik suap," tutur
Rajab.
Menurut Rajab, Melalui sinergi triple helix oleh pemerintah, dunia
pendidikan dan industri media massa akan menghasilkan wartawan yang terdidik
dan kompeten.
Pewarta: Aubrey
Kandelila Fanani
Editor: Ami/Arie/Sekretariat Perusahaan