Artikel

PEWARTA DAN STAF LKBN ANTARA BIRO BALI LAKUKAN TES CEPAT COVID-19

PEWARTA DAN STAF LKBN ANTARA BIRO BALI LAKUKAN TES CEPAT COVID-19

Proses tes cepat COVID-19 terhadap salah satu pewarta foto, di Kantor LKBN Antara Biro Bali, Denpasar, Rabu (30/9/2020). (Antara/Ayu Khania Pranisitha/2020)

 

 

Sebanyak 10 orang karyawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Bali, yang terdiri dari delapan pewarta dan dua staf, melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 bekerja sama dengan Laboratorium Klinik Kimia Farma (KF) Denpasar.

 

"Ya jadi hari ini ada 10 yang di-rapid test, setiap peserta harus mengisi form dan ditanya gejala-gejala yang menjurus ke COVID dari suhu tubuh, ada gejala batuk pilek dan ciri-ciri lainnya. Pengambilan darah melalui darah kapiler, kemudian diteteskan pada insert kit-nya ditambahkan buffer. Untuk hasilnya kurang lebih bisa dibaca 15-30 menit," kata Analis Kesehatan Laboratorium Klinik KF Denpasar, Putu Diah Wahyuni, di Kantor LKBN ANTARA Biro Bali, Jl Mataram, Lapangan Lumintang, Denpasar, Rabu (30/9/2020).

 

Sebelum melakukan tes, katanya, para peserta wajib mengisi formulir yang terdiri dari beberapa aspek, diantaranya pengecekan suhu tubuh, apakah lebih dari 38 derajat, ada atau tidak pilek, batuk, tenggorokan sakit dan sesak nafas. 

 

Selanjutnya, para peserta juga harus memberikan jawaban berupa pernah atau tidak melakukan perjalanan keluar kota atau luar negeri selama 14 hari terakhir dan pernah atau tidak berada di lingkungan rumah atau kerja yang terpapar COVID-19.

 

"Dari segi usia ada beberapa yang berpengaruh dilihat dari antibodi atau daya tahan tubuhnya, aktivitas fisik. Bisa saja yang flu itu reaktif dan belum tentu positif COVID-19. Disarankan setelah rapid pertama, 10-14 hari kemudian bisa rapid lagi atau langsung swab untuk tahu hasilnya yang lebih jelas," katanya.

 

Tes cepat COVID ini juga diikuti oleh pewarta foto Antara Biro Bali. Salah satu pewarta foto Antara Bali, I Nyoman Budhiana mengatakan tes cepat COVID dengan hasil reaktif atau non reaktif hanya menunjukkan ada tidaknya perlawanan tubuh terhadap penyakit sehingga kalau reaktif belum tentu COVID-19.

 

Selain itu, dilihat dari faktor risiko, untuk pewarta foto memiliki risiko yang lebih tinggi. "Fotografer itu risikonya lebih tinggi karena pewarta foto mesti di lapangan langsung. Tapi secara keseluruhan wartawan rentan karena mobilitas tinggi," ucapnya.

 

Untuk mengantisipasinya, pewarta foto lebih banyak diarahkan untuk mengambil isu-isu berita dengan foto-foto features, bukan berupa acara, sehingga potensi untuk berkerumun juga tidak ada. 

 

"Kalau sifatnya acara, kalau acaranya sangat penting diliput baru akan ke sana itu pun hanya sebentar dan menerapkan protokol kesehatan dengan tertib. Termasuk setelah liputan mesti tertib sterilisasi diri dan peralatan," jelas Budhiana.

Selain 10 karyawan itu, empat karyawan lainnya melakukan tes cepat dengan laboratorium lain (non-Kimia Farma) di luar Kota Denpasar (Jembrana, Buleleng, Gianyar) pada Kamis (1/10/2020). "Tes cepat di Biro Bali itu merupakan bagian dari kebijakan yang disampaikan Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat dalam zoom meeting dengan Kepala Biro dan jajaran manajemen LKBN ANTARA Pusat pada Kamis (17/9/2020)," kata Kepala Biro LKBN ANTARA Bali, Edy M Ya'kub.

Guna menghambat laju paparan COVID-19 akibat maraknya Klaster Perkantoran, LKBN ANTARA mengeluarkan kebijakan untuk melakukan rapid test secara nasional dalam tiga tahap yakni 25 September-1 Oktober 2020, 2-7 Desember 2020, dan 3-9 Februari 2021 yang bekerja sama dengan PT Kimia Farma. Tiga tahapan itu untuk karyawan biro, sedangkan untuk karyawan pusat/Jakarta pada September 2020, November 2020, dan Januari 2021.

Dalam zoom meeting itu, Dirut menjelaskan lima kebijakan adaptasi protokol kesehatan, yakni:

a.    kebijakan tes cepat secara berkala (1-2 bulan),

b.    work from home (WFH) dengan hanya 20-40 persen karyawan yang masuk kantor,

c.     penyemprotan disinfektan (setiap minggu),

d.    pemanfaatan teknologi digital dalam bekerja (virtual), dan

e.    pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan masker, hand sanitizer/penyanitasi tangan, atau jaga jarak dalam kerumunan.

 

 

"Untuk menerapkan PHBS itu, jajaran direksi memberikan bantuan kewaspadaan COVID-19 setiap bulan kepada karyawan dan pensiunan hingga akhir tahun 2020," kata Dirut yang juga memaparkan perkembangan potensi komersial ANTARA di tengah Pandemi COVID-19 yang menurun, namun angka-nya tidak sejelek yang diprediksi, sehingga ANTARA masih mampu melakukan langkah-langkah perlindungan karyawan, diantaranya kesehatan.


Edy menambahkan pihaknya bersyukur tahap pertama tes cepat di Kantor LKBN ANTARA Biro Bali berjalan lancar dan hasilnya secara umum cukup baik, namun petugas Laboratorium Klinik KF Denpasar mempunyai satu catatan, karena itu pihaknya berharap karyawan tetap melaksanakan lima kebijakan dari manajemen secara ketat untuk menghambat laju virus yang mungkin vaksin-nya baru tersedia pada akhir tahun 2020 dengan jumlah yang juga masih terbatas.

 

Pewarta : Ayu Khania Pranishita
Editor : Edy M Yakub

 

(Peni/Ami/Sekretariat Perusahaan)