Kegiatan

KEPALA CABANG PERTAMA ANTARA BALI PERIODE 1980-1983 KUNJUNGI KANTOR BIRO

KEPALA CABANG PERTAMA ANTARA BALI PERIODE 1980-1983 KUNJUNGI KANTOR BIRO
Kepala Cabang Pertama LKBN ANTARA Bali (1980-1983) Otang Fharyana (ke-3 dari kiri) saat mengunjungi Kantor Biro LKBN ANTARA Bali Jl Mataram No.1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali, Senin (26/9/2022). (AntaraNews Bali/Nyoman Hendra/2022)

Kepala Cabang Pertama LKBN ANTARA Bali  Otang Fharyana (1980-1983) mengunjungi Kantor Biro LKBN ANTARA Bali Jl Mataram No.1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali, Senin.

"Ini semacam napak tilas saat saya di sini 42 tahun lalu," katanya saat berbagi refleksi bersama redaksi, non-redaksi, dan pensiunan dalam rangka HUT ke-85 LKBN ANTARA bertema 'Refleksi LKBN ANTARA Bali dulu dan sekarang' itu.

Sebelum era LKBN ANTARA Bali dibawah kepemimpinan Kepala Biro ANTARA Bali Edy M Yakub, Otang yang kini menjadi 'lawyer' itu mengaku sempat singgah ke kantor biro ANTARA Bali dibawah kepemimpinan Tunggul Susilo.

"Tapi, kali ini saya senang, karena datang disambut banyak teman dan pensiunan dalam sebuah pertemuan. Bagi saya, Bali memang memberi banyak inspirasi dalam profesi dan pribadi," kata Otang yang bertugas di Bali sejak Januari 1980.

Menurut dia, LKBN ANTARA merupakan kawah candradimuka yang berperan penting dalam menggembleng dirinya menjadi wartawan yang memiliki standar jurnalistik yang sangat baik dan berkualitas.

"Awalnya, saya masuk ANTARA melalui seleksi dari 600-an calon wartawan dan hanya enam orang yang diterima, termasuk Parni Hadi, Kardiman Sukardi, dan Djamal Soamole. Tugas pertama di desk internasional, lalu olahraga dan hukum," katanya.

Tentang LKBN ANTARA Bali, ia mengatakan pendahulunya sebelum menjadi Kepala Cabang Pertama adalah I Wayan Tjatranata yang menjadi Koresponden Pertama ANTARA Bali secara resmi  (1972-1979).

"Tugas utama beliau adalah wartawan RRI Denpasar, namun beliau membantu sebagai koresponden ANTARA Bali yang 'berkantor' di rumahnya di Jl Pulau Bawean 23, Denpasar. Akhirnya, beliau memiliki RRI daripada ANTARA," katanya.

Setelah itu, LKBN ANTARA Pusat menugaskan Ismail Jacob sebagai Utusan Persiapan Cabang ANTARA selama beberapa waktu (Oktober-Desember 1979) dengan berkantor "pinjaman" di kantor Deppen Bali, Jl Melati 23, Denpasar, lalu pindah kantor "pinjaman" di Gedung Pos di Jl Kamboja 6,  Denpasar (depan Kantor Pos Kreneng).

"Nah, saya pertama bertugas di Kantor Pos Kreneng di Jalan Kamboja itu, lalu saya merintis kantor biro di sini (Jl Mataram 1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali) sekitar tahun 1981-1982, tapi akhirnya saya pulang kampung ke Jawa Barat," kata Otang yang bekerja di ANTARA selama 11 tahun dan Harian Pikiran Rakyat Bandung selama 23 tahun itu.

Dalam kesempatan itu, Kepala Biro ANTARA Bali Edy M Yakub menyerahkan "Sertifikat Tjatranata" kepada Otang Fharyana sebagai Perintis Kantor Biro ANTARA Bali tahun 1981. Tahun ini, Sertifikat Tjatranata juga diberikan LKBN ANTARA Bali kepada Gubernur Bali Wayan Koster (2/2/2022).

Kantor Biro ANTARA Bali yang dirintis Otang Fharyana itu merupakan Tanah Hak Guna Pakai dari Pemkab Badung seluas tanah 442 meterpersegi yang berada dalam satu hamparan dengan PWI Cabang Bali. ANTARA Bali menerima Berita Acara Serah Terima Pemakaian Gedung No. 641/3469/Humas (tanpa sertifikat, namun berita acara telah diserahkan ke LKBN ANTARA Pusat). Gedung direnovasi dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta.

Refleksi yang disampaikan Otang Fharyana itu dibenarkan Ketut Atmadja (Kepala Biro ANTARA Bali 1996-1998), Ketut Sutika (pensiunan/2018), dan Yanes Setat (pensiunan/mantan Kepala Biro ANTARA NTB) yang hadir dalam dialog refleksi HUT ke-85 LKBN ANTARA itu.

"Benar, Bapak Wayan Tjatranata itu koresponden dan kantornya ya di rumah, kalo Ismail Jacob hanya bertugas mempersiapkan cabang saja," kata Ketut Atmadja yang juga dibenarkan Ketut Sutika.

Refleksi yang berlangsung hampir 2 jam itu juga menyoroti pemberitaan di era digital yang dinilai memprihatinkan, karena penyajian informasi tanpa filter dan kurang memperhatikan tata bahasa, serta mengutamakan viral/viewer daripada kualitas. (edyyakub/Bali)
 
(hendi/sekretariat perusahaan)