Kantor Berita Antara kembali meningkatkan kapasitas jurnalis melalui pelatihan singkat yang bertajuk “Peran Jurnalis di Tengah Penyebaran Informasi Hoaks di Masyarakat” yang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Antara sebagai perusahaan BUMN.

Kegiatan yang dilaksanakan Rabu (22/2) tersebut dihadiri oleh puluhan jurnalis dari berbagai media di Kota Batam dan sekitarnya.

Pada pembukaan kegiatan tersebut Ketua Dewan Pengawas LKBN Antara Prof. Dr. Widodo Muktiyo menyampaikan bahwa wartawan merupakan pilar keempat demokrasi dalam khasanah praktis di masyarakat.

LKBN Antara mengajak semua media untuk bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat dan meminimalisir berita hoaks, “agar masyarakat tahu dan mengabaikannya. Kalau tidak diikuti masyarakat, maka hoax itu akan hilang’. 

Pada pelatihan tersebut Antara menghadirkan pemateri dari meja Redaksi Antara yaitu, Redaktur Radar, Viral dan Jaringan Antara Cegah Hoaks serta pewarta Antara Biro Kepulauan Riau, Nikolas Panama.

 

“Terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai terkait hoaks, hal ini tidak hanya meresahkan dan membuat panik, menimbulkan perpecahan atau konflik, juga mengancam kesehatan fisik dan mental serta mengakibatkan kerugian materi’, ujar Imam.

 

Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan pembedahan secara menyeluruh sebagai upaya pencegahan agar masyarakat tidak membaca atau terjebak dalam informasi atau konten hoaks.

Sementara itu, Nikolas Panama yang biasa disapa Niko menyebutkan, jurnalis professional harus bekerja berdasarkan Kode Etik Jurnalistik dan mampu mencegah penyebaran informasi hoaks.

“Selain jurnalis, peran media juga penting yaitu sebagai penanggungjawab akhir dalam penerbitan produk jurnalistik," ujar Niko.

 

Sejak tahun 2020 Perum LKBN ANTARA melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) telah memberikan pelatihan kepada ratusan jurnalis dari berbagai daerah baik daring maupun luring. 

 

(TJSL/Cathelya/Sekretariat Perusahaan)