Artikel

Artikel

IDUL ADHA 1444 H, ANTARA BIRO JATIM BERKURBAN TIGA EKOR KAMBING

IDUL ADHA 1444 H, ANTARA BIRO JATIM BERKURBAN TIGA EKOR KAMBING
Surabaya (ANTARA) - Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA Biro Jawa Timur berkurban sebanyak tiga ekor kambing untuk memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
 
Tiga ekor kambing tersebut, masing-masing diserahkan ke Musholla Khoirul Anwar di Jalan Wonocolo Pabrik Kulit Gg VI Nomor 1 Surabaya, Kampung RT 1 Jl Dukuh Kupang Barat VI No.6 Surabaya dan Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 15 di Jalan Platuk 104 Surabaya.
 
Kepala LKBN ANTARA Biro Jatim Rahmad Hidayat, di Surabaya, Kamis mengatakan dengan menyerahkan hewan kurban tersebut diharapkan dapat memberi manfaat bagi yang membutuhkan.
 
"Semoga semua masyarakat mendapat barokah dan manfaat dari momen Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah," ucapnya.
 
Selain itu, lanjutnya, semoga seluruh direksi dan karyawan LKBN ANTARA, terutama dari Biro Jawa Timur, mendapat berkah dan rezeki yang melimpah.
 
Menurut dia, tiga hewan kurban tersebut semua dibeli dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Surabaya yang berada dekat dengan wisata religi Sunan Ampel.
 
"Semua hewan kurban dibeli di Rumah Potong Hewan Surya Surabaya dengan harga yang terjangkau dan Insya Allah terjamin kelayakan dan kesehatannya," ujarnya.
 
Sementara itu, Direktur Utama RPH Kota Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada LKBN ANTARA Biro Jawa Timur yang telah bersedia membeli hewan kurban di tempatnya.
 
"Terima kasih kepada LKBN ANTARA Biro Jatim. Seluruh hewan kurban di RPH Surabaya terjamin kesehatan hewan kurbannya. Jadi tidak perlu ragu lagi jika ingin membeli ataupun sekalian dengan menyembelih di RPH Kota Surabaya," ujarnya.
 
Fajar menjelaskan, RPH Surabaya menyediakan sapi kurban, mulai harga Rp17,5 juta dan kambing Rp3,5 juta per ekor.
 
Selain itu, hewan kurban yang dipasarkan oleh RPH setempat dalam kondisi sehat. Sebab, perusahaan daerah itu menerapkan mekanisme skrining ketat sebelum dikirimkan ke Kota Surabaya, termasuk memiliki dokumen surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari otoritas di daerah asal.
 
"Pengawasan ketat diterapkan sebagai upaya pencegahan adanya sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD)" katanya.
 
"Semua sapi yang dibeli dari peternak diperiksa oleh dokter hewan agar kondisinya dipastikan sehat," tambahnya.
 
Ketika hewan kurban tiba di RPH, lanjutnya, tim dokter di sana akan langsung merawat dengan memperhatikan sejumlah hal, seperti kualitas pakan, vitamin, dan suplemen.
 
"Petugas rumah potong hewan juga melakukan pengawasan pada aspek kebersihan kandang, sehingga sapi-sapi yang dipasarkan tak terpapar penyakit," tuturnya. (*)

 

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin
Editor : Masuki M. Astro 
(Angelita/Sekretariat Perusahaan)