Artikel

POTONGAN SEJARAH KEMERDEKAAN RI DIPAMERKAN DI MONUMEN PERS NASIONAL SOLO

POTONGAN SEJARAH KEMERDEKAAN RI DIPAMERKAN DI MONUMEN PERS NASIONAL SOLO
Potongan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia dipamerkan pada kegiatan Pameran Foto dan Arsip 1945 yang digelar oleh Perum LKBN ANTARA di Monumen Pers Nasional di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.

Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Irfan Junaidi, di Solo, Sabtu, mengatakan pameran dengan kurator Ismar Patrizki tersebut dilaksanakan berkaitan dengan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Karena ini bulan Agustus ini kan bulan kemerdekaan. Kami mencoba untuk menghadirkan nuansa, suasana kemerdekaan yang diperjuangkan tahun 1945 itu dalam bentuk foto-foto arsip seperti ini," katanya.

Selain itu, juga ada repro koran dan majalah yang ada pada saat zaman pergerakan kemerdekaan Indonesia.

"Yang kami harapkan ini bisa jadi bahan kita untuk berkontemplasi, berefleksi supaya kita tahu republik ini bukan hadiah tapi diperjuangkan dengan darah keringat yang luar biasa," katanya.

Ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi pengingat bagi seluruh pihak agar tidak mengganggu dan mengancam sendi-sendi bangsa.

Terkait kegiatan tersebut, kata dia, adalah pameran penugasan Komdigi yang kedua pada tahun 2025. Untuk pameran tema 1945 ini, berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional RI dan Monumen Pers Nasional.

"Koleksi pertama merupakan koleksi foto dari tahun 1945, ada juga koleksi koran dan majalah yang terbit pada saat itu," katanya.

Selain itu, ada koleksi perjalanan bangsa, foto-foto kepala negara saat memperingati HUT 17 Agustus dari masa ke masa yang diharapkan bisa menggambarkan situasi perjalanan kebangsaan ini selama 80 tahun terakhir.

Pada kesempatan yang sama, Dewan Pengawas Perum LKBN ANTARA Prof Widodo Muktiyo mengatakan pameran tersebut mengajak seluruh pihak untuk berkontemplasi dan lebih memahami kemerdekaan Indonesia.

"Indonesia bukan tiba-tiba ada, tapi diperjuangkan. Bagaimana heroiknya pendiri bangsa untuk menjadikan bangsa ini merdeka, yang menikmati adalah kita, yang menjaga adalah kita," katanya.

Kegiatan pameran arsip dan foto tersebut diselenggarakan mulai tanggal 30 Agustus-7 September, dan dapat disaksikan oleh masyarakat umum secara gratis.

Pewarta : Zuhdiar Laeis/Aris Wasita
Editor: Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Artikel ini telah diunggah di portal Antaranews  Jawa Tengah pada Sabtu, 30 Agustus 2025 21:13 WIB dan dapat diakses melalui tautan ini.

(Desta/Sekretariat Perusahaan)