Kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Bangka Belitung, Joko Susilo, menyebut menulis merupakan investasi berharga bagi masa depan karena dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan memperdalam pemahaman.

"Menulis memaksa kita untuk mengorganisir pikiran secara logis. Ini adalah cara terbaik untuk menguasai suatu materi," kata Joko Susilo saat menjadi pemateri pada Seminar Kanalisa 2025 yang digelar Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung, Senin (22/9).

Ia menjelaskan, dalam dunia jurnalistik terdapat dua jenis tulisan utama, yakni hard news dan artikel opini. Hard news, menurut dia, harus berdasarkan fakta di lapangan tanpa opini pribadi, sementara artikel opini memberi ruang bagi penulis untuk menyampaikan pandangan dan analisis, namun tetap didukung data yang kuat.

"Di hard news, wartawan tidak bisa beropini. Semuanya harus murni berdasarkan temuan dan informasi yang berkembang di masyarakat. Tapi, dalam artikel, kita bisa beropini, namun tetap berlandaskan fakta," ujarnya.

Joko juga membantah mitos yang kerap menghambat seseorang untuk menulis, seperti anggapan tidak berbakat atau butuh waktu lama. Ia menegaskan menulis adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan membutuhkan konsistensi.

Ia turut membagikan tips praktis bagi calon penulis, di antaranya melakukan freewriting tanpa langsung mengedit, menulis seolah sedang menjelaskan kepada orang lain, serta memulai dari karya ringan seperti blog pribadi atau artikel media sosial sebelum menargetkan publikasi di jurnal nasional.

"Jangan ambil tema yang terlalu berat. Mulai saja dari apa yang Anda rasakan dan alami. Berpikir untuk publikasi itu penting. Menulis adalah investasi masa depan kita," pungkasnya.