Artikel

KAPOLDA SULSEL KUNJUNGI KANTOR BERITA ANTARA BIRO SULSEL

KAPOLDA SULSEL KUNJUNGI KANTOR BERITA ANTARA BIRO SULSEL

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Irjen Pol Mas Guntur Laupe mengunjungi korban kekerasan oleh anggotanya, M. Darwin Fatir, di Kantor Berita Antara Biro Sulsel. Kapolda didampingi Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani dan Kepala RS Bhayangkara, AKBP dr. Farid.

Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi dan menyampaikan permohonan maaf atas tindak kekerasan yang dilakukan polisi pengamanan kepada wartawan khususnya pewarta Antara, M. Darwin Fatir, pada saat pengamanan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sulsel, Selasa (24/9). 

"Kedatangan kami ke sini (Antara) tidak lain untuk bersilahturahmi sekaligus mengetahui kondisi dari saudara Darwin yang menjadi korban penganiayaan," ujar Irjen Pol Mas Guntur Laupe di Kantor Berita Antara Biro Sulsel, Sabtu (28/9).

Kapolda mengatakan kekerasan terhadap wartawan tidak mesti terjadi. Karenanya, dirinya berharap dalam setiap peliputan khususnya unjuk rasa, wartawan tidak berada di tengah-tengah atau berbaur dengan mahasiswa melainkan berada di belakang polisi.

Kapolda menyatakan kejadian yang menimpa Darwin Fatir dan dua orang wartawan lainnya itu tidak harus terjadi karena saat bentrokan antara aparat dan mahasiswa wartawan berada dalam di sekitar mahasiswa dan bukan di belakang polisi.

"Ke depannya sudah harus ada identitas dan perlengkapan lainnya yang dikenakan oleh rekan-rekan pers, misalnya rompi, topi dan lainnya sehingga aparat tahu bahwa mereka adalah pers," katanya.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani juga menambahkan jika sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), setiap anggota yang melakukan pengamanan menggunakan perlengkapan lengkap seperti helm, rompi, pentungan dan tameng.

"Setiap anggota kan memakai helm tuh, nah pandangannya hanya terarah ke depan. Terkadang saat bentrokan itu, ada rekan-rekan yang berada di tengah-tengah mahasiswa dan anggota itu biasanya tidak tahu karena pandangan hanya fokus ke depan," katanya.

Kapolda juga menyatakan akan mengusut tuntas aparatnya yang melakukan penganiayaan wartawan sesuai hukum yang berlaku. Polda juga bersedia mengganti biaya pengobatan yang diderita korban.

Kapolda berharap hubungan silaturahmi Polda dengan media massa dan wartawan khususnya Kantor Berita Antara tetap terjaga.

Kepala Biro Antara Sulsel, Laode Masrafi, yang menerima kunjungan Kapolda Sulsel menyambut dengan hangat sekaligus menyampaikan surat dari Direktur Utama Kantor Berita Antara kepada Kapolda.

Laode juga menekankan pentingnya ketegasan dari Kapolda Sulsel dalam menangani perkara kekerasan terhadap bawahannya itu.

"Kami menyambut dengan baik kunjungan dari bapak Kapolda. Kami juga berharap agar Bapak Kapolda memberikan keadilan kepada anggota kami yang menjadi korban," ucapnya.

Sebelumnya, wartawan Kantor Berita Antara, Muh Darwin Fatir menjadi salah seorang korban kekerasan dari aparat keamanan saat meliput demo mahasiswa di Makassar.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Ami/Iswahyuni/Sekretariat Perusahaan