Artikel

DIREKTUR KEUANGAN MSDM DAN UMUM DAN REDAKSI PELAKSANA PERUM LKBN ANTARA KUNJUNGI KANTOR BERITA ANTARA BIRO BALI

DIREKTUR KEUANGAN MSDM DAN UMUM DAN REDAKSI PELAKSANA PERUM LKBN ANTARA KUNJUNGI KANTOR BERITA ANTARA BIRO BALI

 Direktur Keuangan SDM dan Umum Perum LKBN ANTARA Nina Kurnia (3/kiri) didampingi Redaktur Pelaksana (Redpel) LKBN ANTARA Sapto HP (2/kiri) bersilaturahmi ke Kantor Berita Antara Biro Bali di Denpasar, Bali, 15 Oktober 2019. FOTO Antaranews Bali/ed

 

Disela-sela menghadiri pertemuan direksi BUMN se-Asean di Nusa Dua, Bali, 16-17 Oktober 2019, Direktur Keuangan SDM dan Umum Perum LKBN Antara Nina Kurnia Dewi didampingi Redaktur Pelaksana (Redpel) LKBN Antara Sapto Heru Purnomojoyo menyempatkan bersilaturahmi ke Kantor Berita Antara Biro Bali di Denpasar, Bali, pada Selasa, 15 Oktober 2019.

Dalam dialog bersama sejumlah pewarta dan staf sejak siang hingga malam itu, Nina memaparkan "Horison Baru" dalam manajemen SDM di kantor berita negara itu.

 

"Horison Baru dalam manajemen SDM adalah kebijakan restrukturisasi secara umum, karena era disrupsi hanya memberi dua pilihan yakni berubah atau mati. Perubahan yang dimaksud adalah perlunya Antara melakukan regenerasi dengan generasi milenial, sehingga program 'golden shaken hand' (GSH) atau pensiun dini adalah kebijakan dilematis yang harus dipilih dalam era itu," ucapnya.

 

Nina yang juga pernah menjalani penugasan di salah satu BUMN di NTB itu menyampaikan horison baru yang juga perlu disadari adalah LKBN Antara sebagai BUMN berarti wartawan Antara itu memiliki "dua posisi" yakni wartawan dan pegawai BUMN.

 

"Sebagai pegawai BUMN adalah wajar bila mengalami pergeseran posisi dari daerah yang satu ke daerah yang lain untuk menambah pengalaman ke-Indonesia-an dan juga wawasan baru dalam bidang tugasnya. Itulah pegawai, kalau tidak mau berarti bukan pegawai (organik)," kilahnya.

Oleh karena itu, wartawan Antara itu harus profesional dan juga memiliki kesetiaan pada lembaganya. "Kalau tetap tidak mau bergeser juga akan berujung pada kegaduhan hubungan industrial di Disnaker. Perlu diketahui, Disnaker juga akan melihat posisi Antara sebagai BUMN," ujarnya.

Tidak hanya restrukturisasi terkait era disrupsi dan pergeseran antar-daerah, Nina juga mengaku sepakat dengan jajaran Redaksi, diantaranya Redaktur Pelaksana Sapto Heru Purnomojoyo terkait perlunya wartawan sebagai pemasok "core bussiness" Antara untuk memiliki kualifikasi kecakapan (kompetensi) yang standar.


Dihadapan sejumlah pewarta dan staf di Kantor Berita Antara Biro Bali, Sapto juga menegaskan bahwa jajaran pimpinan redaksi LKBN Antara selama ini masih bersifat melakukan "pengawalan" terkait tugas-tugas wartawan dan redaktur untuk mencapai target-target terukur.

"Target kita sekarang sudah terukur, bukan sekadar menjadi kantor berita kelas dunia tapi tidak ada ukurannya. Target terukur yang kita tetapkan adalah wire/Brand-A 500, Alexa 50, dan Indonesia/Alexa 20. Untuk target peringkat Alexa 50 sudah hampir tercapai, sedangkan untuk Indonesia/Alexa 20 sudah terlewati, karena portal kita sudah pada posisi 19," ungkapnya.

Target wire/Brand-A 500 atau 500 pelanggan media massa itulah yang belum maksimal, meski potensi itu kini sudah mengalami pergeseran dari media cetak ke media daring/online. "Padahal, pembinaan terhadap media massa itulah tugas utama kita sebagai kantor berita, karena itu kita akan meningkatkan strategi dari 'pengawalan' ke 'pengawasan' wartawan-redaktur secara ketat," katanya.


Ia mencontohkan pengawasan wartawan-redaktur secara ketat itu akan dilakukan dari kepatuhan jam kerja, agenda pemberitaan, hingga reward & punishment terkait kecakapan yang standar. "Redaksi akan merumuskan kualifikasi-nya, tapi nantinya jajaran SDM yang mengeksekusi, tentu semuanya berbasis data yang terekam. Dengan demikian, Antara akan semakin memiliki relevansi dengan media massa dan negara (KBUMN/Kominfo)," tukasnya.



Tiga tugas kantor berita

Dalam laporannya, Kepala Kantor Berita Antara Biro Bali Edy M Ya'kub menyampaikan potensi yang dimiliki terkait tiga tugas kantor berita yakni tugas utama dalam membina media massa di Pulau Dewata. Kedua, tugas negara dalam melakukan branding daerah (pemerintah, masyarakat, swasta) sesuai PP Nomor 40 Tahun 2007 tentang Antara, melalui portal, koran digital, dan tugas khusus melalui medsos (hoax/buzzer). Ketiga, tugas publik dalam melakukan branding kantor berita melalui kegiatan-kegiatan edukasi pada publik.


"Untuk tugas utama dalam membina media massa, kami di Bali memiliki tujuh pelanggan setia, lima pelanggan baru (2017-2019), dan dua pelanggan potensial yang masih sedang dalam proses (2019). Dalam prakteknya, teman-teman media di sini mengutip 18-20 persen konten per-hari, terutama informasi nasional dan internasional serta ekonomi," katanya.


Terkait tugas negara dalam melakukan branding daerah (pemerintah, masyarakat, swasta) sesuai PP 40/2007 tentang Antara itu, pihaknya sudah menjalin kerja sama portal dengan sembilan dari 10 kabupaten/kota/provinsi yang ada di Pulau Dewata, sedang sinergi non-pemerintahan Antara lain dengan Undiksha Buleleng, DPRD Bali, BI Bali, Telkomsel, PLN, Alfamart, CCAI, STAHN Mpu Kuturan, ISI, Unhi, Undiknas, dan kerja sama lain yang bersifat insidentil.

"Yang mungkin khas Antara Biro Bali adalah kami tidak hanya melakukan branding daerah melalui portal dan medsos, tapi kami juga melakukan branding daerah melalui koran digital yang hingga kini sudah terjalin dengan Pemkab Badung dan Pemkot Denpasar serta kerja sama rintisan dengan Pemkab Bangli. Potensi ini yang nantinya bisa dikembangkan sesuai kekhasan Bali dalam bidang pariwisata dan budaya," katanya.


Dalam kaitan branding daerah di dunia maya, pihaknya melakukan 'perang' medsos melawan hoax/buzzer dengan melakukan counter terhadap isu-isu yang merugikan Bali, seperti Gunung Agung, pramuwisata ilegal, turis masuk pura, dan sebagainya.

 

Untuk tugas publik yang bersifat branding kantor berita melalui kegiatan-kegiatan edukasi pada publik, pihaknya melakukan Diklat Jurnalistik setiap tahun dengan menyisipkan materi media sosial, Pameran Fotografi Jurnalistik bertam "Rwa Bhineda" yang juga tahunan, lalu "Tjatranata Dharma" yang bersifat sosial, diAntaranya Tjatranata Award, Media Visit, Media Partner, dan lomba.

"Ada juga tugas publik terkait Big Data, tapi hal itu dilakukan Antara Pusat, yakni IMQ dan IMCS. Untuk Big Data di wilayah Bali, IMQ sudah menjalin kerja sama dalam bentuk videotron dengan Pemkab Bangli dan Jembrana," katanya.


Dengan melihat potensi dan tugas yang ada, Edy mengusulkan perlunya dukungan SDM dan pelatihan dari Antara Pusat. "Kami tidak bicara ideal, tapi kebutuhan minimum kami adalah dua pewarta yakni satu pewarta bertugas mengcover kegiatan internasional/ekonomi dan satu pewarta untuk wilayah timur. Selain dua pewarta, kami juga membutuhkan dua staf yakni satu staf pemasaran dan satu staf uploader portal/medsos. Untuk pelatihan yang penting adalah SEO," katanya.


Setelah bersilaturahmi itu, Nina dan Sapto juga menyempatkan diri untuk meninjau kelengkapan kantor dan rumah jabatan, karena jajaran Direksi Keuangan/MSDMU LKBN Antara untuk tahun ini sedang melaksanakan program pemberdayaan biro/daerah (Capex 2020).

 

 

Pewarta: Antara News Bali

Editor : I Komang Suparta / Cathelya / Iswahyuni / Sekretariat Perusahaan