Artikel
DIREKTUR KEUANGAN MSDM DAN UMUM DAN REDAKSI PELAKSANA PERUM LKBN ANTARA KUNJUNGI KANTOR BERITA ANTARA BIRO BALI
- 16 Oktober, 2019
- 1.042 Kali
- Download
Direktur Keuangan SDM dan Umum Perum LKBN ANTARA Nina Kurnia (3/kiri) didampingi Redaktur Pelaksana (Redpel) LKBN ANTARA Sapto HP (2/kiri) bersilaturahmi ke Kantor Berita Antara Biro Bali di Denpasar, Bali, 15 Oktober 2019. FOTO Antaranews Bali/ed
Disela-sela menghadiri pertemuan direksi BUMN se-Asean di Nusa Dua, Bali, 16-17 Oktober 2019, Direktur Keuangan SDM dan Umum Perum LKBN Antara Nina Kurnia Dewi didampingi Redaktur Pelaksana (Redpel) LKBN Antara Sapto Heru Purnomojoyo menyempatkan bersilaturahmi ke Kantor Berita Antara Biro Bali di Denpasar, Bali, pada Selasa, 15 Oktober 2019.
Dalam dialog bersama sejumlah pewarta dan staf sejak siang hingga malam itu, Nina memaparkan "Horison Baru" dalam manajemen SDM di kantor berita negara itu.
"Horison Baru dalam manajemen SDM adalah kebijakan restrukturisasi secara umum, karena era disrupsi hanya memberi dua pilihan yakni berubah atau mati. Perubahan yang dimaksud adalah perlunya Antara melakukan regenerasi dengan generasi milenial, sehingga program 'golden shaken hand' (GSH) atau pensiun dini adalah kebijakan dilematis yang harus dipilih dalam era itu," ucapnya.
Nina yang juga pernah menjalani penugasan di salah satu BUMN di NTB itu menyampaikan horison baru yang juga perlu disadari adalah LKBN Antara sebagai BUMN berarti wartawan Antara itu memiliki "dua posisi" yakni wartawan dan pegawai BUMN.
"Sebagai pegawai BUMN adalah wajar bila mengalami
pergeseran posisi dari daerah yang satu ke daerah yang lain untuk menambah
pengalaman ke-Indonesia-an dan juga wawasan baru dalam bidang tugasnya. Itulah
pegawai, kalau tidak mau berarti bukan pegawai (organik)," kilahnya.
Oleh karena itu, wartawan Antara itu harus profesional dan juga memiliki
kesetiaan pada lembaganya. "Kalau tetap tidak mau bergeser juga akan
berujung pada kegaduhan hubungan industrial di Disnaker. Perlu diketahui,
Disnaker juga akan melihat posisi Antara sebagai BUMN," ujarnya.
Tidak hanya restrukturisasi terkait era disrupsi dan pergeseran antar-daerah, Nina
juga mengaku sepakat dengan jajaran Redaksi, diantaranya Redaktur Pelaksana
Sapto Heru Purnomojoyo terkait perlunya wartawan sebagai pemasok "core bussiness" Antara untuk memiliki
kualifikasi kecakapan (kompetensi) yang standar.
Dihadapan sejumlah pewarta dan staf di Kantor Berita Antara Biro Bali, Sapto
juga menegaskan bahwa jajaran pimpinan redaksi LKBN Antara selama ini masih
bersifat melakukan "pengawalan" terkait tugas-tugas wartawan dan
redaktur untuk mencapai target-target terukur.
"Target kita sekarang sudah terukur, bukan sekadar menjadi kantor berita
kelas dunia tapi tidak ada ukurannya. Target terukur yang kita tetapkan adalah wire/Brand-A 500, Alexa 50, dan Indonesia/Alexa
20. Untuk target peringkat Alexa 50 sudah hampir tercapai, sedangkan untuk
Indonesia/Alexa 20 sudah terlewati, karena portal kita sudah pada posisi
19," ungkapnya.
Target wire/Brand-A 500 atau 500
pelanggan media massa itulah yang belum maksimal, meski potensi itu kini sudah
mengalami pergeseran dari media cetak ke media daring/online. "Padahal,
pembinaan terhadap media massa itulah tugas utama kita sebagai kantor berita,
karena itu kita akan meningkatkan strategi dari 'pengawalan' ke 'pengawasan'
wartawan-redaktur secara ketat," katanya.
Ia mencontohkan pengawasan wartawan-redaktur secara ketat itu akan dilakukan
dari kepatuhan jam kerja, agenda pemberitaan, hingga reward & punishment terkait kecakapan yang standar.
"Redaksi akan merumuskan kualifikasi-nya, tapi nantinya jajaran SDM yang
mengeksekusi, tentu semuanya berbasis data yang terekam. Dengan demikian,
Antara akan semakin memiliki relevansi dengan media massa dan negara
(KBUMN/Kominfo)," tukasnya.
Tiga tugas kantor berita
Dalam laporannya, Kepala Kantor Berita Antara Biro Bali Edy M Ya'kub menyampaikan potensi yang dimiliki terkait tiga tugas kantor berita yakni tugas utama dalam membina media massa di Pulau Dewata. Kedua, tugas negara dalam melakukan branding daerah (pemerintah, masyarakat, swasta) sesuai PP Nomor 40 Tahun 2007 tentang Antara, melalui portal, koran digital, dan tugas khusus melalui medsos (hoax/buzzer). Ketiga, tugas publik dalam melakukan branding kantor berita melalui kegiatan-kegiatan edukasi pada publik.
"Untuk tugas utama dalam membina media massa, kami di Bali memiliki tujuh
pelanggan setia, lima pelanggan baru (2017-2019), dan dua pelanggan potensial
yang masih sedang dalam proses (2019). Dalam prakteknya, teman-teman media di
sini mengutip 18-20 persen konten per-hari, terutama informasi nasional dan
internasional serta ekonomi," katanya.
Terkait tugas negara dalam melakukan branding
daerah (pemerintah, masyarakat, swasta) sesuai PP 40/2007 tentang Antara itu,
pihaknya sudah menjalin kerja sama portal dengan sembilan dari 10
kabupaten/kota/provinsi yang ada di Pulau Dewata, sedang sinergi
non-pemerintahan Antara lain dengan Undiksha Buleleng, DPRD Bali, BI Bali,
Telkomsel, PLN, Alfamart, CCAI, STAHN Mpu Kuturan, ISI, Unhi, Undiknas, dan
kerja sama lain yang bersifat insidentil.
"Yang mungkin khas Antara Biro Bali adalah kami tidak hanya melakukan branding daerah melalui portal dan
medsos, tapi kami juga melakukan branding
daerah melalui koran digital yang hingga kini sudah terjalin dengan Pemkab
Badung dan Pemkot Denpasar serta kerja sama rintisan dengan Pemkab Bangli.
Potensi ini yang nantinya bisa dikembangkan sesuai kekhasan Bali dalam bidang
pariwisata dan budaya," katanya.
Dalam kaitan branding daerah di dunia
maya, pihaknya melakukan 'perang' medsos melawan hoax/buzzer dengan melakukan counter
terhadap isu-isu yang merugikan Bali, seperti Gunung Agung, pramuwisata ilegal,
turis masuk pura, dan sebagainya.
Untuk tugas publik yang bersifat branding kantor berita melalui kegiatan-kegiatan edukasi pada publik,
pihaknya melakukan Diklat Jurnalistik setiap tahun dengan menyisipkan materi
media sosial, Pameran Fotografi Jurnalistik bertam "Rwa Bhineda" yang
juga tahunan, lalu "Tjatranata Dharma" yang bersifat sosial,
diAntaranya Tjatranata Award, Media Visit, Media Partner, dan lomba.
"Ada juga tugas publik terkait Big Data, tapi hal itu dilakukan Antara
Pusat, yakni IMQ dan IMCS. Untuk Big Data di wilayah Bali, IMQ sudah menjalin
kerja sama dalam bentuk videotron dengan Pemkab Bangli dan Jembrana,"
katanya.
Dengan melihat potensi dan tugas yang ada, Edy mengusulkan perlunya dukungan
SDM dan pelatihan dari Antara Pusat. "Kami tidak bicara ideal, tapi
kebutuhan minimum kami adalah dua pewarta yakni satu pewarta bertugas mengcover
kegiatan internasional/ekonomi dan satu pewarta untuk wilayah timur. Selain dua
pewarta, kami juga membutuhkan dua staf yakni satu staf pemasaran dan satu staf
uploader portal/medsos. Untuk pelatihan yang penting adalah SEO," katanya.
Setelah bersilaturahmi itu, Nina dan Sapto juga menyempatkan diri untuk
meninjau kelengkapan kantor dan rumah jabatan, karena jajaran Direksi
Keuangan/MSDMU LKBN Antara untuk tahun ini sedang melaksanakan program
pemberdayaan biro/daerah (Capex 2020).
Pewarta: Antara News Bali
Editor : I Komang Suparta / Cathelya / Iswahyuni / Sekretariat Perusahaan