Artikel

ANGGOTA KOMISI I DPR INGIN PERUM LKBN ANTARA MILIKI LEMBAGA RISET MEDIA

ANGGOTA KOMISI I DPR INGIN PERUM LKBN ANTARA MILIKI LEMBAGA RISET MEDIA

Suasana Rapat Dengar Pendapat antara Komisi I DPR dengan jajaran direksi Perum Lembaga Kantor Berita ANTARA di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12). ANTARA/Sella Panduarsa Gareta/aa.

 

Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan menginginkan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA memiliki lembaga riset dengan konten media, mengingat ANTARA memiliki data pemberitaan sejak 1937.

“Kami sangat mengharapkan bahwa ANTARA bisa menjadi salah satu lembaga riset konten media yang seharusnya punya bahan yang cukup banyak, karena asumsi kami ANTARA memiliki penyimpanan data yang bagus sejak 1937 hingga sekarang,” kata Farhan di Jakarta, Selasa (3/12).

Farhan menyampaikan hal tersebut saat Rapat Dengar Pendapat antara Komisi I DPR dengan jajaran direksi Perum LKBN ANTARA di Gedung Parlemen, Jakarta.

Dengan demikian, lanjut Farhan, Indonesia akan memiliki data analitik yang besar berdasarkan data-data yang dimiliki oleh ANTARA.

“Mari bermimpi bersama-sama bahwa dalam waktu beberapa tahun lagi akan ada pusat data terbesar se-Asia Tenggara yang ada di Indonesia. Kami berharap ANTARA bisa mengadopsi teknologi tersebut,” ungkap Farhan.

Pada kesempatan tersebut, Farhan juga memuji ANTARA sebagai lembaga media yang memiliki dokumentasi foto dengan kualitas luar biasa di Indonesia.

Terkait hal tersebut, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Perum LKBN Antara Hempi N. Prajudi menyampaikan bahwa saat ini ANTARA tengah memberikan layanan data kepada Kementerian Keuangan, yang bekerja sama dengan Bloomberg, Reuters, dan lima pendukung data lainnya.

Melalui kerja sama tersebut, lanjut Hempi, ANTARA telah mulai memberikan layanan data yang dibutuhkan dan akan semakin dikembangkan.

“Alhamdulillah, memang ini yang sedang kami arahkan ke depan, karena data akan menjadi salah satu sumber bisnis,” ungkap Hempi.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta

Editor: Ami/Arie/Sekretariat Perusahaan