Artikel

DIRUT ANTARA PAPARKAN "OUTLOOK" LKBN ANTARA DI PARUH KEDUA TAHUN 2020

DIRUT ANTARA PAPARKAN

Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat saat memimpin rapat virtual yang membahas tentang "outlook" perusahaan di paruh kedua tahun 2020. Rapat virtual tersebut diikuti sejumlah pejabat Perum LKBN ANTARA melalui panggilan video. (Foto: Humas ANTARA)

 

Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat menggelar rapat virtual yang diikuti jajaran direksi, GM, manajer, dan kepala biro ANTARA seluruh Indonesia pada Senin (11/5). Rapat tersebut membahas tentang outlook LKBN ANTARA di semester kedua tahun 2020, terutama berkaitan dengan bagaimana ANTARA menghadapi pandemi Covid-19 yang tengah melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.

 

Meidyatama menjelaskan, LKBN ANTARA sebagaimana perusahaan lainnya mengalami dilema yakni bagaimana membantu menghambat pandemi tetapi tetap mendorong ekonomi. Pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi Indonesia secara keseluruhan mengalami penurunan. Bahkan situasi seperti ini, tambah Meidyatama, belum pernah terjadi di dunia.

 

“Semua pernah mengalami krisis ekonomi ’97-‘99. Tapi tidak pernah dalam sejarah dan umur kita bahkan mungkin dalam 50 atau 100 tahun terakhir menghadapi kondisi dimana semuanya kena. Semua lapisan ekonomi, semua makro-mikro, alur-jalur dan seluruh dunia dalam kondisi yang sama,” terangnya.

 

Menghadapi situasi sulit ini, Meidyatama menekankan bahwa ANTARA saat ini masih dalam kondisi aman. “Syukur alhamdulillah, semua perbaikan yang sudah kita lakukan memungkinkan ini terjadi sehingga kita memiliki tabungan yang cukup sehingga bisa menyokong hidup kita semua,” kata Meidyatama.

 

Kendati demikian, gejolak ekonomi saat ini membuat Meidyatama memperkirakan akan adanya penurunan pendapatan yang cukup signifikan.

 

“Dalam beberapa tahun terakhir secara pendapatan ANTARA mengalami peningkatan yang sangat baik. Kondisi ANTARA terus menuju ke arah yang kita idamkan. Sebenarnya gong di tahun 2020 ini adalah tahun dimana kita sudah take-off,” ujar Meidyatama.

 

Selain turunnya pendapatan, Meidyatama memprediksi perlambatan ekonomi akan berlangsung hingga awal 2021. “Kalau (menurut) saya, mulai semester kedua 2021 baru mulai normal. Jangan lupa, ‘normal’ untuk perusahaan seperti ANTARA terkait bisnis dan pembayaran biasanya ada lag time 2-3 bulan.”

 

Di sisi lain, aspek-aspek yang berkaitan dengan pembiayaan Sumber Daya Manusia seperti Tunjangan Hari Raya (THR), jasa produksi, uang transport dan makan tidak mengalami gangguan bahkan terdapat peningkatan yang cukup baik. Menurutnya, hal ini adalah kondisi yang hebat di tengah ekonomi yang sedang sulit.

 

Berdasarkan prediksi-prediksi tersebut, Meidyatama menyiapkan sejumlah antisipasi salah satunya adalah segala kebijakan ANTARA saat ini akan berfokus pada survival atau bagaimana bertahan hidup. “Ini tentang bagaimana kita bisa bertahan. Semua kebijakan kita arahkan ke situ sampai kondisi mencapai normal.” Meidyatama juga menekankan bahwa saat ini ANTARA sudah harus menyiapkan landasan untuk 2021.

 

Dalam rapat virtual tersebut, Meidyatama juga menyampaikan bahwa ANTARA memiliki tingkat keterjangkitan virus Corona yang rendah. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa ANTARA menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

 

“Dewas dan direksi bangga bahwa staf LKBN ANTARA bisa menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin, terbukti dengan terbatasnya jumlah yang terjangkit. Ke depannya kita harus lebih disiplin,” tutup Meidyatama.

 

(Ami/Arie/Sekretariat Perusahaan)