Kegiatan

ANTARA BAHAS STRATEGI MENUJU ENDEMI BERSAMA JURU BICARA VAKSINASI COVID-19

ANTARA BAHAS STRATEGI MENUJU ENDEMI BERSAMA JURU BICARA VAKSINASI COVID-19

Upaya pemerintah untuk mengatasi pandemi COVID-19 masih terus menjadi sorotan masyarakat, salah satunya mengenai cara untuk berdampingan dengan COVID-19. Perum LKBN ANTARA mengadakan webinar dengan judul “Merdeka dari COVID-19: Strategi Menuju Endemi” untuk membahas strategi pemerintah menuju masa endemi pada Selasa (24/08) dengan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan serta Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid sebagai pembicara.

Anom Prihantoro selaku moderator menanyakan terkait peta jalan yang dirancang oleh pemerintah agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan COVID-19, khususnya ketika terjadi perubahan dari masa pandemi menjadi endemi.

Menanggapi pertanyaan dari Anom tersebut, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan dalam rancangan peta jalan, langkah awal pemerintah adalah dengan menekan angka reproduksi virus melalui PPKM, penerapan protokol kesehatan, dan vaksinasi.

“Jadi strategi pengendalian pandemi COVID-19 ini kan adalah saat ini bagaimana kita menurunkan angka reproduksi itu mendekati angka 1,2 sampai 1,5 dengan tadi PPKM, memperkuat 3M, 3T, dan sekaligus mencapai cakupan vaksinasi yang tinggi. Menurunkan angka reproduksi dengan protokol kesehatan dan membatasi mobilitas serta mendeteksi lebih dini, kita bisa menurunkan angka reproduksi dari virus tersebut. Tapi kalau kita ingin wabahnya terkendali, atau pandeminya terkendali, maka harus ditambahkan cakupan vaksinasi yang tinggi.”

Siti menjelaskan lebih lanjut bahwa pemerintah berusaha untuk mencapai target vaksinasi 2 juta dosis per-hari untuk mewujudkan kekebalan kelompok.

“Jadi artinya, jumlah orang yang mendapatkan vaksin itu harus segera mungkin, sebanyak mungkin, kita capai. Makanya kemudian, strateginya adalah bagaimana kita mengupayakan penyuntikan 2 juta dosis per-hari dan memastikan ketersediaan vaksin. Nah, di ujung-ujungnya adalah muncul kekebalan kelompok atau secara epidemiologi situasi pandemi tadi menjadi endemi.”

Siti menekankan bahwa kunci dari hidup berdampingan dengan COVID-19 bukan hanya vaksinasi, tetapi juga penerapan 3M dan 3T.

“Waktu kemarin Pak Menteri Kesehatan sudah mengatakan bahwa akan ada sebenarnya bagaimana tadi hidup berdampingan. Kunci hidup berdampingan tadi kan vaksinasi tinggi, tapi jangan lupa vaksinasi saja tidak cukup, harus 3M dan 3T.”

Siti mengatakan saat ini pemerintah sudah menyediakan aplikasi Peduli Lindungi sebagai upaya untuk mengintegrasikan penerapan protokol di kegiatan masyarakat.

“Nah bagaimana kemudian kita bisa melakukan kewaspadaan, memastikan, kemudian kita punya suatu sistem alert dan punya mitigasi, makanya kemudian kita menyusun peta jalan bagaimana penerapan protokol tadi bisa kemudian terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan masyarakat di tempat-tempat publik. Makanya kemudian kita menggunakan tadi berbasis teknologi digital dengan aplikasi sistem Peduli Lindungi.”

Walaupun saat ini pemerintah sudah mulai merancang peta jalan untuk hidup berdampingan dengan COVID-19, Siti menjelaskan bahwa belum terdapat rujukan yang menentukan ukuran suatu daerah telah mencapai penurunan dari situasi pandemi.

“Saat ini kita belum bisa menentukan situasi epideminya ya, karena secara global pun belum ada rujukan terkait berapa angka yang dikatakan bahwa suatu daerah itu mencapai penurunan dari situasi pandeminya.”

(Angel/Naura/Cathelya/Sekretariat Perusahaan)