Kegiatan

KEPALA BIRO ANTARA RIAU MENJADI NARASUMBER WORKSHOP PENULISAN KONTEN 2021 KANWIL DJP RIAU

KEPALA BIRO ANTARA RIAU MENJADI NARASUMBER WORKSHOP PENULISAN KONTEN 2021 KANWIL DJP RIAU
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Riau (Kanwil DJP Riau) menggandeng Perum LKBN Antara Biro Riau menyelenggarakan workshop teknik penulisan kontributor konten tahun 2021 bagi seluruh unit di wilayahnya.

Kepala Biro Perum LKBN Antara Biro, Riski Maruto, menjadi narasumber untuk pelatihan menulis berita dan konten di media sosial bagi 48 peserta dari seluruh kantor instansi vertikal Kanwil DJP Riau, mulai dari KPP Madya Pekanbaru hingga KP2KP Tembilahan serta unit kerja yang ada di lingkungan Kanwil DJP Riau, di Pekanbaru, Kamis, 21/10.

Kepala Kanwil DJP Riau, Farid Bahtiar dalam sambutan pembukaan mengatakan tolok ukur kemajuan suatu bangsa adalah menulis, hal ini bisa dilihat dari prasasti yang ditinggalkan.

Menulis adalah ilmu manajemen (knowledge management) yang dipergunakan untuk kemajuan suatu organisasi. Dari menulis akan diketahui data yang bisa dipergunakan untuk mengetahui bagaimana kemajuan suatu organisasi.

Menurutnya, membuat berita tidak sekedar memberitakan namun membangun kepercayaan (trust), imej yang positif DJP sehingga mendorong kepatuhan masyarakat untuk membayar pajak.

Melalui sebuah tulisan kita mampu memperkenalkan kepada masyarakat bahwa pajak bukan hanya sekedar dipungut tetapi kita juga ikut membangun sosial dan ekonomi masyarakat.

Oleh karenanya, Farid berharap melalui kegiatan ini diharapkan kontributor konten yang yang di masing-masing unit dapat lebih giat menghasilkan tulisan yang menyampaikan informasi kegiatan di masing-masing unitnya.  

Kontributor konten yang mengikuti pelatihan ini diharapkannya juga harus bisa membaca situasi sehingga dapat menghasilkan tulisan yang semakin mendekatkan Kanwil DJP Riau dengan masyarakat.

Sehingga Kanwil DJP Riau dapat menunjukkan peran positifnya di tengah-tengah masyarakat, pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Antara Biro Riau Riski Maruto dalam pelatihan itu mengatakan tulisan yang berhasil adalah yang mudah dipahami oleh pembaca sehingga dapat memperoleh informasi dan pengetahuan baru.

Di dalam tulisan, ada beberapa istilah yang jarang didengar dan tidak dapat dimengerti semua orang seperti AR, Outbond call, Jurusita, DJP, dan lain-lain. Sebaiknya istilah asing tersebut diberi penjelasan menggunakan Bahasa Indonesia agar mudah dipahami pembaca dan salah tidak menafsirkannya," kata Riski saat memperbaiki tulisan peserta workshop.

Sebelum pelatihan dimulai, Riski Maruto telah membaca dan menilai tulisan dari 48 peserta serta mengumumkan 3 tulisan terbaik dari peserta yang ikut.

(uluan/hendi/sekretariat perusahaan)