Artikel

ANTARA KEMBALI MENDAPATKAN KEHORMATAN DI AJANG SIDANG PARLEMEN CHINA

ANTARA KEMBALI MENDAPATKAN KEHORMATAN DI AJANG SIDANG PARLEMEN CHINA

Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA kembali mendapatkan kehormatan di ajang Sidang Dua Sesi (Lianghui), sidang parlemenen tahunan terbesar China.

Sama seperti tahun lalu, ANTARA mendapatkan slot untuk mengajukan pertanyaan kepada anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Dalam konferensi pers yang digelar oleh pejabat senior setingkat menteri koordinator tersebut, ANTARA mengajukan pertanyaan seputar kerja sama perdagangan Indonesia-China, realisasi pusat litang dan industri vaksin Asia Tenggara di Indonesia, rencana pengoperasian kereta api cepat Jakarta Bandung dan tentu saja isu tentang Presidensi G20 Indonesia. 

Isu keketuaan Indonesia di G20 menyita perhatian publik di tengah berlangsungnya sidang tahunan yang diikuti 2.951 anggota legislatif dari seluruh wilayah Daratan ditambah Hong Kong dan Makau, perwakilan kelompok etnis minoritas, dan entitas lainnya.

Dari segi jumlah, parlemen China merupakan yang terbesar di dunia karena memang jumlah penduduknya yang mencapai 1,4 miliar jiwa.

Jawaban Wang Yi terutama yang berkaitan dengan kemitraan China-Indonesia yang dianggapnya patut menjadi teladan bagi negara-negara lain tersiar meluas di sejumlah kanal media China, termasuk disiarkan ke seluruh dunia oleh CCTV dan CGTN, saluran siairan televisi China berbahasa Inggris. 

Di sela-sela pelaksanaan Lianghui, Kepala LKBN ANTARA Biro Beijing M. Irfan Ilmie melayani beberapa permintaan wawancara dari China Daily dan Hubei TV.

Kepada kedua media tersebut, ANTARA menceritakan pengalaman mengikuti jalannya sidang parlemen tahunan yang merupakan bagian dari demokrasi ala China. 

Sidang parlemen menjadi menarik karena di forum itulah pemerintah menyampaikan laporan kerja yang sudah terlaksana setahun sebelumnya dan program kerja setahun ke depan, berikut target-target pencapaian ekonomi, termasuk kebijakan fiskal dan budgeting. China merupakan negara ekonomi terbesar kedua di dunia sehingga setiap kebijakannya akan menjadi acuan atau tanggapan bagi negara-negara lain.

 

Dalam sidang parlemen tahun ini, ANTARA Beijing juga mendapatkan kesempatan untuk menghadiri pertemuan pers yang digelar oleh Perdana Menteri Li Keqiang setelah acara penutupan sidang pada hari Jumat (11/3). 

Pertemuan pers, baik oleh PM Li Keqiang maupun Menlu Wang Yi digelar melalui sarana video streaming dengan jumlah undangan yang sangat terbatas. Kedua pejabat negara tersebut berada di arena sidang Balai Agung Rakyat (The Great Hall of The People), sedangkan awak media yang mendapatkan undangan khusus berada di Hotel Media Center. Lokasi keduanya berjarak sekitar 6,5 kilometer.

 

Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Setiap awak media yang mendapatkan undangan konferensi pers harus menunjukkan dua kali hasil negatif tes PCR dalam 48 jam dan menjalani karantina selama 24 jam.

"State Councillor (Dewan Negara) Wang Yi sangat terkesan dengan pertanyaan Anda kemarin itu," kata Dirketur Informasi Publik Kementerian Luar Negeri China  Bi Haibo kepada ANTARA di Hotel Media Center, Jumat (5/3). 

(Irfan/Cathelya/Sekretariat Perusahaan)