Artikel

DI FORUM QINGHAI, KARO ANTARA BEIJING SERUKAN PENTINGNYA BELAJAR KEPADA ALAM

DI FORUM QINGHAI, KARO ANTARA BEIJING SERUKAN PENTINGNYA BELAJAR KEPADA ALAM
Kepala Biro LKBN ANTARA Beijing M. Irfan Ilmie saat berbicara di forum lingkungan Qinghai di Victory Hotel, Xining, Senin (11/7/2022).

Kepala Biro LKBN ANTARA Beijing M. Irfan Ilmie mendapat kepercayaan untuk mewakili delegasi media dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebagai pembicara pada forum lingkungan hidup yang diadakan di Kota Xining, Provinsi Qinghai, China, pada tanggal 11 Juli 2022.

Dalam acara bertajuk "You Make the World a Beautiful Place, Global Call a Visual Stories (Qinghai)" itu, dia mengajak ratusan peserta yang memadati ball room Victory Hotel untuk belajar kepada alam.

"In Indonesian saying, nature is the best teacher, a great source of wisdom," katanya mengutip kata bijak populer di Indonesia "bergurulah kepada alam". Irfan juga menyelipkan pesan keketuaan Indonesia dalam forum G20 tahun ini yang juga sarat komitmen penting dari pemerintah Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim global.

Menurut dia, perubahan iklim merupakan tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini. "Penanganan perubahan iklim dan lingkungan harus dilakukan melalui kerja sama dalam tindakan konkret, bukan saling menyalahkan," ucapnya mengingatkan. Forum tersebut merupakan awal dari rangkaian kunjungan Diplomat dan Media ASEAN ke Qinghai pada tanggal 10-15 Juli 2022 yang dikoordinasikan oleh ASEAN-China Center (ACC). 

Duta Besar Thailand untuk China Arthayudh Srisamoot selaku ketua delegasi dan Sekretaris Jenderal ACC Chen Dehai mendapatkan kesempatan berbicara di forum tersebut.

Anggota Komite Tetap Partai Komunis China (CPC) Provinsi Qinghai merangkap Kepala Bidang Publikasi CPC Qinghai, Wang Danan, menyampaikan sambutan selamat datang kepada para delegasi dari Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
 
Qinghai merupakan provinsi di dataran tinggi Tibet di sebelah baratdaya daratan Tiongkok yang banyak dihuni etnis minoritas Hui, Tibet, Salar, dan Mongol. 

Situasi geografis dengan ketinggian rata-rata 3.500 meter di atas permukaan laut menjadikan provinsi berpenduduk 5,9 juta jiwa itu dikaruniai potensi alam yang melimpah mulai dari tiga hulu sungai terpanjang di China, Danau Qinghai, pergunungan Kunlun, hingga Taman Bumi Nasional Ashgang, sehingga menjadi surga bagi beragam jenis hayati, termasuk pengembangbiakan binatang ternak seperti lembu dan domba.

Selain itu bertebarannya artefak Buddha Tibet dan budaya masyarakat setempat menambah aset kekayaan benda dan tak benda Qinghai. Suku minoritas Hui dan Salar telah membentuk sepertiga populasi Qinghai yang beragama Islam sehingga wajar jika daerah itu menjadi salah satu sentra kuliner halal seperti tiga provinsi tetangganya, Gansu, Xinjiang, dan Ningxia.  

"Oleh karenanya, kami para wartawan dari negara-negara ASEAN datang ke Qinghai tidak hanya belajar kepada alam, melainkan juga kepada Qinghai atas kebersinambungannya menjaga kelestarian alam," kata Irfan saat berbicara di forum lingkungan di Xining itu. (*)      
(irfan ilmie/hendi/sekretariat perusahaan)