Prestasi

ANTARA RAIH PENGHARGAAN MEDIA MASSA ONLINE DARI SKK MIGAS

ANTARA RAIH PENGHARGAAN MEDIA MASSA ONLINE DARI SKK MIGAS
Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara meraih penghargaan sebagai Peringkat Pertama Media Online dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Selain itu, jurnalis Antara, Sugiharta Purnama, juga meraih penghargaan dari SKK Migas untuk kategori media online sebagai peringkat pertama. (ANTARA/Ajat Sudrajat)

Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara meraih penghargaan sebagai Peringkat Pertama Media Online dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
 
"Terima kasih, atas pemberitaan hulu migas yang baik. Kami juga terbuka untuk mendapatkan masukan dan kritik dari media untuk membangun industri hulu migas yang lebih baik”, kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam kegiatan Focus Group Discussion, Media Gathering dan Awarding Media di Kota Bandung, Selasa (4/10) malam.
 
Dalam upaya meningkatkan kemitraan dan komunikasi yang lebih baik dengan para jurnalis media, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menggelar kegiatan Focus Group Discussion, Media Gathering dan Awarding Media di Kota Bandung, Jawa Barat.
 
Pada kesempatan tersebut, jurnalis Antara, Sugiharta Purnama, juga meraih penghargaan dari SKK Migas untuk kategori media online sebagai peringkat pertama.

Kegiatan pemberian apresiasi media diberikan kepada jurnalis dan media meliputi lima penghargaan. 
 
Untuk jurnalis ada dua penghargaan yaitu jurnalis media cetak dan jurnalis media online. 
 
Pada kategori media, terdapat tiga kategori yaitu media cetak, media online dan media TV. 
 
Pada sambutan di malam apresiasi media, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan terima kasih atas kemitraan yang terjalin baik antara SKK Migas dan KKKS dengan media.
 
Lebih lanjut Dwi menyampaikan bahwa perkembangan industri hulu migas saat ini semakin dinamis, sehingga jurnalis media mesti memahami EOR. 
 
Saat ini ada perusahaan besar USA yang akan masuk ke migas non konvensional (MNK), kalau di USA itu shale oil, shale gas.
 
“Tantangan sekarang tidak hanya meningkatkan produksi migas, tetapi juga CCS/CCUS yang akan menjadi bisnis masa depan industri hulu migas. Saat ini beberapa investor besar sudah menyatakan ketertarikannya untuk masuk ke CCS/CCUS," kata dia.
 
"Lapangan Ubadari sudah dilakukan investasi CCS/CCUS, sedang dalam perhitungan di Masela. Bahkan lapangan migas yang kandungan CO2 tinggi dan dulu di hindari, sekarang sudah ada investor yang tertarik untuk mengelolanya," lanjut Dwi.

Pewarta: ASJ
Editor : Ajat Sudrajat
COPYRIGHT © ANTARA 2022
(hendi/sekretariat perusahaan)