Kegiatan

NORMALISASI SUNGAI DI LAHAN ANTARA KALTARA BISA JADI IKON WISATA KBM

NORMALISASI SUNGAI DI LAHAN ANTARA KALTARA BISA JADI IKON WISATA KBM
Normalisasi Sungai Seriang di kawasan pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang masuk dalam bagian Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan diharapkan dalam pengembangannya bisa menjadi ikon wisata setempat.

"Dengan adanya normalisasi Sungai Seriang yang juga membelah lahan hibah untuk Perum Antara ini, maka diharapkan pengembangannya bisa menjadi ikon wisata di KBM, selain untuk pengendali banjir selama 50 tahun," kata Pelmy Sulta, Kabid SDA (Sumber Daya Alam) Dinas PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat) Kaltara di Tanjung Selor, Kamis dalam rapat koordinasi tentang normalisasi Sungai Seriang.

Sebelumnya digelar beberapa kali rapat koordinasi untuk program normalisasi sungai dengan Perum LKBN Antara dan TVRI Kaltara.

Rapat koordinasi itu untuk menselaraskan kegiatan pembangunan, mengingat  Pemprov  memberikan NPHD (Naskah perjanjian hibah daerah) kepada sejumlah pihak, termasuk Antara 2021 namun normalisasi sungai baru diprogramkan pada 2022.

Kegiatan normalisasi itu segera dilakukan  pada Desember 2023 ini sepanjang 4 Km dalam lahan yang sudah dibebaskan oleh Pemprov Kaltara untuk KBM, termasuk yang membelah lahan Antara itu.

Sungai alam tersebut saat ini lebarnya 4 meter, dan akan dilebarkan menjadi 14 meter, rencana pelebaran akan dilakukan di sisi kiri sungai, dan di kanan kiri sungai akan dibuat jalan inspeksi masing-masing 10 meter.

Sehingga total lebar sungai dan jalan inspeksi 34 meter dengan kedalaman 2 meter dengan membangun tanggul di kedua sisinya.

"Normalisasi ini selain bertujuan mengendalikan banjir 50 tahun juga tentu untuk estetika, yakni bagi pengembangan  pariwisata," imbuh dia.

Dalam rapat koordinasi itu, Kepala Biro Antara Kaltara Datu Iskandar Zulkarnaen mengusulkan agar normalisasi sungai yang membelah lahan kantor berita itu memanfaatkan lembah bagian kiri atau tidak memangkas bukit yang telah masuk tahap pematangan lahan untuk pembangunan kantor Antara Kaltara.


"Ini sesuai arahan dari Direktur Keuangan MSDM dan Manajemen Resiko Perum LKBN Antara Ibu Nina Kurnia Dewi agar rencana pembangunan fisik gedung tidak terhambat, yakni dikerjakan pada Desember ini," katanya.

Usulan itu disepakati karena menjadi "win-win solution", yakni normalisasi sungai  dan pembangunan gedung Antara Kaltara tidak saling menghambat.

Dari proses NPHD kini Antara sudah pada tahap BAST (Berita Acara Serah Terima) namun proses sertifikasi mengalami penyesuaian untuk addendum karena adanya normalisasi sungai itu.

Rencana selanjutnya adalah peninjauan lapangan untuk pembuatan patok batas bagi kegiatan normalisasi sungai.

Kawasan yang memiliki beberapa anak sungai yang bermuara di Sungai Selor kecil itu dulunya adalah kebun-kebun penduduk yang sebagian lahannya telah dibebaskan.

Kawasan itu dibangun berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 9 tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor, diterbitkan di Jakarta pada 31 Oktober 2018.

Ratusan hekatre lahan dibebaskan untuk KBM yang diproyeksikan total mencapai 2.500 hektare, yang di dalamnya terdapat pusat pemerintahan Pemerintah Provinsi Kaltara.


Pewarta: Biro Kaltara
Editor: Biro Kaltara
Copyright © ANTARA 2023

Artikel ini telah diunggah di portal Antaranews Kaltara pada Kamis, 30 November 2023 21:44 WIB dan dapat diakses melalui tautan ini.
(Desta/Sekretariat Perusahaan)