Manajemen - Dewan Pengawas



Kemal Effendi Gani

Kemal Effendi Gani

Ketua Dewan Pengawas

Kemal Effendi Gani adalah seorang wartawan Senior Indonesia. Ia memimpin Majalah SWA dengan menjadi pemimpin redaksi sekaligus pemimpin umum pada majalah yang memuat topik tentang ekonomi dan bisnis tersebut.

Kemal Effendi Gani secara resmi ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara dengan Surat Keputusan Menteri BUMN selaku wakil pemerintah sebagai pemilik modal Perum LKBN ANTARA Nomor SK-215/MBU/07/2023 tentang Pemberhentian dan  Pengangkatan Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara pada tanggal 28 Juli 2023.

Kemal memiliki banyak pengalaman dibidang jurnalistik selama puluhan tahun. Pengalaman tersebut membuat ia dipercaya untuk mempimpin organisasi Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred).

Pada tahun 2018, Kemal terpilih sebagai ketua Forum Pemred periode 2018-2021. Ia terpilih sebagai Ketua Forum Pemimpin Redaksi melalui pemilihan yang digelar di Wisma Antara, pada 13 September 2018. Saat ini Kemal masih aktif dalam Forum Pemimpin Redaksi, ia menjabat sebagai sebagai Ketua Dewan Penasihat Forum Pemred.

Mayong Suryo Laksono

Mayong Suryo Laksono

Anggota Dewan Pengawas

Mayong Suryo Laksono, resmi ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir melui Surat Keputusan Nomor SK-205/MBU/06/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) LKBN Antara sebagai salah satu anggota Dewan Pengawas (Dewas) Independen LKBN ANTARA pada Senin 15 Juni 2020.

Mayong Suryo Laksono yang merupakan suami dari politisi dan aktris senior Nurul Arifin tersebut melihat tantangan ANTARA sebagai sebuah kantor berita saat ini cukup besar. Terlebih lagi, persoalan informasi, komunikasi dan juga teknologi, yang menurut dia, dewasa ini begitu mudah diakses dengan terbukanya arus informasi. Sementara, ANTARA memiliki visi dan misi yang memang harus menjaga dan mempertahankan kenegaraan.

Mayong lahir pada 8 Juni 1961, memiliki latar belakang pendidikan Filsafat Universitas Gadjah Mada.

Mengikuti sejumlah pelatihan jurnalistik dan kehumasan di beberapa lembaga, Mayong mengawali karir jurnalistik di Tabloid Monitor pada 1986. Lima tahun kemudian, Mayong menjadi wartawan Majalah Intisari.

Dalam berkarir di media milik Kompas itu, bapak dua anak tersebut juga menjalani banyak penugasan di Kelompok Kompas Gramedia, antara lain menjadi Pemimpin Redaksi Tabloid Citra (2002-2004), menulis sejumlah buku dan terlibat dalam tim penulisan buku-buku terbitan Gramedia.

Dalam dunia jurnalistik televisi, Mayong pernah menjadi produser berita "Fokus" Indonesia pada 1996-1997.

Selain karir jurnalistik, Mayong juga memiliki pengalaman dalam bidang penyiaran dengan menjadi pembawa acara di sejumlah stasiun televisi, salah satunya "Cinema Cinema," tayang di RCTI pada 1994-2004, yang membuahkan empat piala Panasonic Awards.

Mayong mengakhiri jabatan redaktur Majalah Intisari pada 2014. Tahun berikutnya, Mayong memimpin majalah gaya hidup Motorride, yang kemudian dilepasnya setelah menjadi komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (Pusat) periode 2016-2019.

Monang Sinaga

Monang Sinaga

Anggota Dewan Pengawas

Monang Sinaga diangkat sebagai salah satu anggota Dewan Pengawas (Dewas) Independen LKBN ANTARA melaui Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-205/MBU/06/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) LKBN Antara bersama Dirjen IKP Kementerian Kominfo Profesor Dr Widodo Muktiyo yang ditunjuk sebagai Ketua Dewas LKBN ANTARA oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Senin 15 Juni 2020.

Monang Sinaga lahir pada 3 Maret 1972. Pria asal Pematang Siantar itu menyelesaikan pendidikan S1 Jurnalistik, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta, 1997.

Menjadi anggota dewan pengawas kantor berita yang berdiri sejak 13 Desember 1937, Monang berharap ANTARA dapat menjadi referensi utama media-media di Indonesia.

Monang memulai karirnya sebagai jurnalis pada tahun 2000, ketika media online mulai menjamur. Ketertarikannya terhadap dunia jurnalistik telah dimulai sejak berada di bangku Sekolah Menengah Atas. Saat itu dia telah mulai mengirimkan tulisan dan dimuat oleh media Ibukota.

Selain menulis, Ayah dari dua putra itu juga memiliki hobi memotret. Karya fotonya juga dimuat di sejumlah media. Sebelum sepenuhnya fokus pada karir jurnalistiknya, Monang sempat bekerja di Departemen Pekerjaan Umum (saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), bagian kehumasan untuk menulis buletin internal.

Pria yang memiliki kegemaran bermain bola dan bermain bulu tangkis itu kemudian bergabung dengan Kantor Berita Kyodo di Indonesia pada 2001.

Selama 16 tahun berkarir sebagai jurnalis Kantor Berita Kyodo, Monang banyak melakukan peliputan seputar politik. Dia juga aktif dalam wadah wartawan DPR, dan sering kali menjadi moderator diskusi politik yang digelar DPR.

Dalam perjalanannya sebagai wartawan DPR itu, pada 2014, Monang merilis buku "Tim Sembilan membongkar skandal Century" pada 2014, berangkat dari ketertarikannya terhadap para inisiator dan perjalanan panitia khusus dalam menyelidiki kasus Bank Century.

Widodo Muktiyo

Widodo Muktiyo

Anggota Dewan Pengawas

Menteri BUMN Erick Thohir menetapkan Prof. Dr. Widodo Muktiyo, SE. M.Com sebagai Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.

Widodo Muktiyo saat ini adalah Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Kominfo.

​​​​​​Pria kelahiran Klaten, pada tanggal 27 Februari 1964.

Widodo meraih prestasi bidang akademik, sebagai Guru Besar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk bidang studi Ilmu Komunikasi. Ia juga alumnus Ilmu Komunikasi FISIP UGM, Fakultas Ekonomi UII dan Alumnus OATS di Osaka Jepang.

Mengawali karier sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2008 dan menjadi Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama pada tahun 2015.

Pada 1999, ia sempat merintis berdirinya Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS) di Solo. Dan tahun 2001 mendirikan Media Watch Surakarta (MWS).

Beberapa buku pernah ditulisnya, antara lain Pengantar Ilmu Komunikasi (1992), Ekonomi Pembangunan (1994) dan Bagaimana Cara Menjual dan Membangun Citra (2004).

Widodo, pemilik hobi berkebun ini juga dikenal sebagai sosok yang memberikan pencerahan, menginspirasi banyak orang, dan selalu membangun komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekitarnya.